batik joessbalskid

Sabtu, 03 Mei 2014

kisah-kisah inspiratif

cerita berikut adalah berdasarkan pengalaman pribadi yang penulis atau saya sendiri temui di setiap penjuru tempat, khususnya di jawa tengah

berawal dari penulis yang hobinya mondar-mandir dijalan, penulis sering sekali bertemu dengan kejadian-kejadian yang tak pernah penulis sangka-sangka sebelumnya, untuk kali ini penulis akan menceritakan mengenai kisah seorang kakek yang berjuang mati-matian mencari nafkah demi untuk dapat menghidupi dua cucunya.

kisah ini berawal saat penulis sedang singgah di wilayah randudongkal pemalang jawa tengah, penulis yang karena sedang berada dalam perjalanan tiba-tiba ditengah jalan hujan turun, penulis terpaksa berteduh di sebuah gubuk yang berada dipinggir jalan raya, gubuk nan reot, luasnya cuma sepetak pas hanya untuk tidur saja kalau dilihat dari luar. singkat cerita setelah lama menunggu hujan yang tak reda-reda munculah seorang kakek, dengan dua anak kecil,dari kejauhan sambil menggendong karung lusuh. kedua anak yang mengikuti kakek tersebut terlihat riang bersorak sorai, bercengkerama dengan hujan yang turun dengan derasnya.
(ngaub dek) kata kakek tersebut kepada saya, (mau kemana dek ) lanjut sang kakek.
lalu saya jawab, ini mau ke purbalingga mbah, tp ujan jadinyaa nunggu ujan reda , simbahe saking pundi ? tanya saya ke kakek tersbut. sang kakek menjaawab (iki dek, luru-luru rongsok biasa). saya kembali bertanya mbah niku cucune nggih ? sang kakek menjawab nggeh dek...
sambil ku memandangi kepada kedua bocah yang sudah mulai kedinginan, kalau aku memandang mungkin umur kedua bocah tersebut kisaran umur 7 dan 8 tahun.
setelah banyak mengobrol asik dengan sang kake, tiba-tiba sang kakek berucap menceritakan kisah hidupnya, bahwa kedua cucunya itu adalah anak yang telah ditinggal oleh kedua orang tuanya, anak dari kakek tersebut seorang perempuan dan seorang ibu dari dua anak tega meninggalkan anak-anaknya , hidup bersama sang kakek sedangkan kakek tersebut rumah saja bisa dikatakan tidak punya, karena hanya gubuk yang ada ditengah pesawahan dan berada tepat dipinggir jalan raya, yang lebarnya tidak lebih dari 5x5 meter persegi. ibunya sudah 3 tahun ini sama sekali tidak memberikan kabar kepada sang kakek, kakek tersebut dengan sedikit sisa tenaga dan umur kakek tersebut berjuang mencari rongsok untuk menghidupi kedua cucunya, hati ini menangis ,sungguh betapa menderitanya anak-anak ini (dalam batinku berkata demikian).
tidak dapat terbayangkan olehku, bahwa kelak pendidikan kedua anak-anak ini bagaimana ? kalau sakit bagaimana ? kalau sang kakek sudah tak mampu lagi mencari nafkah bagaimana ? inginku menolong, namun kembali lagi keadaan.

masih begitu banyak kejadian-kejadian lain yang apabila diceritakan sungguh sangat membuat hati miris, penulis meminta maaf kalau cerita ini lumayan susah untuk bisa dipahami, maklum karena penulis masih belajar dalam menyusun sebuah cerita yang baik dan memberikan inspirasi kepada para pembaca, yang ingin penulis sampaikan dalam cerita ini menurut sudut pandang penulis adalah

" bahwa hidup ini perlu disyukuri, entah nasib apa yang kita terima dan kita jalani, kita tidaklah boleh sekalipun menyalahkan takdir. melihat sang kakek yang terus berusaha untuk bisa bekerja dan sehat demi melihat tumbuh kembangnya sang cucu ? adalah modal awal bagi kita para pembaca yang khususnya pemuda untuk terus semangat dan tidak boleh bermalas-malasan. harus berjuang untuk bisa menciptakan keadaan mapan yang mampu memberikan masa depan yang baik buat anak-anak kita kelak. semoga cerita ini memberikan sedikit inspirasi "

assalamualaikum salam joess kawan-kawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar