batik joessbalskid

Sabtu, 17 Mei 2014

TIPS PERAWATAN BURUNG CENDET

oke gan, langsung saja kali ini penulis ingin berbagi ilmu kepada agan-agan nih....
ilmu mengenai cara merawat burung cendet yang akan penulis bagikan kepada agan-agan ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi lhooo
semoga saja informasi ini dapat memberikan bantuan kepada agan-agan yang butuh pertolongan, atau yang lagi kebingungan
berikut adalah daftar permasalahan yang biasanya dihadapi oleh para pemelihara burung cendet atau burung pentet :

1. burung mbayi
2.burung suka banget salto
3.burung ngruji (bagian kepala depan pada rompang)
4.ekor burung yang susah banget tumbuh
5.burung gag mau bunyi
6.burung diem jika ketemu lawan
7.burung diem jika dilihat oleh sang pemilik
8.burung hoby banget minum atau jorok
9.gag tahu cara membedakan jenis kelamin burung
10.burung penakut banget alias gag galak

dari 10 permasalahan diatas penulis akan ulas satu persatu nih, biar agan-agan pada tau jawabannya. semua jawaban yang akan penulis sajikan ini adalah jawaban dari hasil penelitian penulis sendiri, kalau nanti dalam jawabannya ada ketidakcocokan atau kekurangan dengan informasi yang sudah agan2 punya atau istilah lainnya berbeda gituuu!!!!, mohon untuk dapat agan memberikan saran balik kepada penulis yaa,, kita bisa saling tukar informasi ,hehehehe

jawaban no 1. BURUNG MBAYI

burung cendet atau pentet adalah burung yang pintar, burung ini mampu mengenali pemiliknya, sudah merupakan sifat dasar dari burung ini. alasan kenapa burung pentet mbayi adalah karena beberapa faktor.
salah satunya  karena sering diberi makan jangkrik menggunakan tangan langsung, hal ini bisa juga terjadi mbayi jika burung cendet masih berumur muda. namun dalam beberapa kasus kadang tidak menimbulkan mbayi. saat penulis mencoba menganalisis lebih lanjut mengenai masalah ini , penulis menemukan bahwa volume pemberian pakan hidup menggunakan tangan janganlah terlalu sering. namun juga hal tersebut diperlukan karena memberikan pakan menggunakan tangan adalah untuk melatih agar burung pentet jinak, juga untuk melatih mental burung cendet tersebut, biar galak.

lhaaaa.... kalau masalahnya adalah burung cendet itu mbayi, bisa disembuhkan atau tidak hal tersebut ? pastinya agan-agan bertanya demikian? jawaban saya pribadi adalah agan-agan jangan bingung, karena segala macam hal itu ada sebab dan akibatnya, oleh karena itu jelas permasalahan tersebut dapat untuk diatasi.berikut tahapan-tahapan untuk menyembuhkan penyakit mbayi tersebut.

1. hentikan pemberian pakan jangkrik menggunakan tangan, kalau memberikan jangkrik langsung dimasukkan ketempat pakannya.
2.volume pemberian pakan jangkrik dikurangi kalau biasanya perhari, mungkin bisa dimulai dari 2x seminggu , terus 1x seminggu, sampai 1x perdua minggu untuk selama proses penyembuhan penyakit ini.
3.taruhlah burung pada tempat yang sepi, pada malam hari, dan pada siang harinya kalau mau dijemur. jemurlah burung pada ketinggian yang lumayan tinggi, kalau bisa lebih tinggi dari genting rumah.
4.selama proses penyembuhan cobalah untuk memberikan pakan tahu putih pada burung, tahu putih mentah.
berdasarkan pengalaman pribadi penulis, hal ini mujarab gan. pemberian pakan dilakukan menggunakan tangan , biarkan burung mematok tahu putih tersebut, lakukan hal tersebut 1x seminggu selama kurang lebih dua bulan.
5.tempatkan selalu burung pada kondisi yang sepi orang, kalau bisa dalam tahapan penyembuhan ini burung sama sekali los kontak dengan manusia selama 2 hari sekali, dilakukan hal demikian.
6.selain dari pada hal diatas, agan-agan masih bisa bereksperimen sendiri dirumah, yang terjelas adalah tahapan diatas dilakukan dalam kurun waktu 4-6 bulan.

berikut adalah contoh perawatan yang dilakukan penulis terhadap burung cendet yang mbayi, dan berdasarkan hasil penelitian tersebut burung itu sembuh, kebiasaan mbayinya hilang total gan. tapi agan-agan jangan sampai kelupaan memberikan pakan yang berkecukupan ya saat burung itu mau ditempatkan pada tempat yang sepi selama 2 hari, heheh biar kagak kelewat mati gan soalnya.
selamat mencoba dan penulis berharap semoga tips yang penulis bagikan ini dapat bermanfaat kepada agan-agan semua. ok salam joess 

jaawaban no 2 BURUNG SUKA BANGET SALTO

agan-agan pastinya kadang menjumpai burung pentet atau cendet ini suka jungkir-jungkir balik dong. nah ini juga termasuk penyakitnya burung ini gan, bayangkan kalau burung cendet itu punya agan , dimana saat kita coba pengen nonton yang ada burung itu cuma terus-terusan jungkir balik ? apa gag pucing tuh gan bagi kita-kita orang yang nonton ntu burung ? hahahahaha

burung cendet yang suka salto adalah alamat burung yang kalah dalam lomba , atau apabila kita lombakan pasti deh bakalan kalah, karena burung yang suka salto bakalan jarang bunyi gan . kan agan-agan tahu sendiri kalau dalam lomba kicau yang dinilai adalah kicauannya , kecuali kalau agan-agan ikutin lomba ntu burung lomba jungkir balik ? wkwkwkwkwkw

nah kali ini penulis akan memberi tahu sama agan-agan cara mengantisipasi agar burung cendet tidak salto, dan cara menyembuhkan burung cendet yang suka salto. langsung ke TKP gan.
pertama-tama adalah cara untuk mengantisipasi agar burung cendet tidak salto adalah dengan memberikan tempat pijakan kaki double, artinya tempat pijakannya jangan cuma satu, apabila kandang yang digunakan adalah kandang ukuran besar, karena tempet yang terlalu longgar akan membuat burung cendet salto, apalagi kalau ada burung kita atau burung tetangga yang suka banget salto dan burung kita melihatnya, itu pasti bisa nular gan, gawat. oleh karenanya untuk menghindari hal tersebut, jauhkan juga gan burung kita dari burung yang suka banget salto.dan yang tidak boleh lupa adalah agan-agan juga jangan pernah berhenti berdo,a gan, berdoa agar burung cendet kita tidak hoby salto, hehehe 

untuk mengobati burung cendet yang salto juga sama dengan hal diatas yaitu dengan memberikan banyak tangkringan pada kandang. itu adalah hal awal yang dilakukan setelah hal tersebut yang paling penting adalah dengan membuat burung tersebut mbayi, untuk masalah salto pertama-tama yang perlu dilakukan adalah membuat burung tersebut mbayi terlebih dahulu, baru nanti kalau masalah saltonya udah ilang, kita sembuhkan penyakit mbayinya. cara termudahnya adalah dengan selalu memberikan makanan jangkrik hidup menggunakan tangan langsung, jangan dikasih pakan voer selama 2 bulan, selama 2 bulan itu selalu diberikan makanan rutin dengan tangan, tempatkan pada tempat yang rendah yang banyak dilalu-lalang orang lewat. ketinggian dengan kepala manusia berdiri tidaklah boleh lebih tinggi.selalu semprot burung jika burung masih terus over saltonya.

perlu dipahami dari cara diatas lama proses penyembuhan tergantung dari masing-masing karakteristik burung, karena setiap burung memiliki karakteristik sendiri2. untuk kasus ini semoga apa yang penulis tulis dapat bermanfaat kepada agan-agan yang memiliki permasalahan tersebut.amin salam joess

permasalahan klasik berikutnya adalah bahwa burung pentet kebanyakan pada ngruji, dimana bagian depan kepalanya pada rompang. berikut akan penulis berikan caranya biar gag ngeruji dan cara menyembuhkan burung pentet atau cendet yang ngruji .

jawaban 3. BURUNG NGRUJI

 untuk kasus yang satu ini, penulis melakukan penelitian dan hasilnya adalah, bahwa untuk burung cendet yang selalu ngruji adalah lebih sering kepada burung yang berjenis kelamin perempuan. mengetahui mengenai perbedaan jenis kelamin ini adalah dengan melihat struktur kepala dari burung tersebut, kalau yang cewek memiliki kepala yang kotak agak ncluring, selain dari pada itu untuk warna alis matanya agak kecoklatan, ada juga yang berwarna hitam namun warna hitamnya kurang banyak. sedangkan untuk cowoknya alisnya hitam kelam, warna hitam mendominasi ,strukturnya kepalanya agak gepeng dan lebar besar ketimbang yang ceweknya. untuk paruhnya juga agak berbeda kalau diperhatikan, dimana kalau yang cowok lebih kelihatan tegas, dan warnanya hitam tegas, sedangkan untuk ceweknya bagian bawah paruh ada warna putihnya sedikit maupun cokelat.

sebelum masuk kepermasalahan bagaimana cara menyembuhkan burung yang ngruji, kita telaah dulu bagaimana proses terjadinya burung ngruji tersebut. pertanyaannya adalah kenapa ? apa yang menyebabkan burung tersebut ngruji....? baru setelah pertanyaan tersebut terjawab maka masalah tersebut akan dapat diselesaikan dengan mudah. penyebab burung ngruji adalah karena satu burung tersebut palasan atau burung tangkapan dari hutan, dimana burung tersebuut hobi banget nabrak2 kandang sehingga ngruji. alasan keduanya adalah karena mbayi yang terlalu ! untuk hal yang lainnya kemungkinan adalah kecil untuk mempengaruhi burung tersebut dapat ngruji.

Sabtu, 03 Mei 2014

kisah-kisah inspiratif

cerita berikut adalah berdasarkan pengalaman pribadi yang penulis atau saya sendiri temui di setiap penjuru tempat, khususnya di jawa tengah

berawal dari penulis yang hobinya mondar-mandir dijalan, penulis sering sekali bertemu dengan kejadian-kejadian yang tak pernah penulis sangka-sangka sebelumnya, untuk kali ini penulis akan menceritakan mengenai kisah seorang kakek yang berjuang mati-matian mencari nafkah demi untuk dapat menghidupi dua cucunya.

kisah ini berawal saat penulis sedang singgah di wilayah randudongkal pemalang jawa tengah, penulis yang karena sedang berada dalam perjalanan tiba-tiba ditengah jalan hujan turun, penulis terpaksa berteduh di sebuah gubuk yang berada dipinggir jalan raya, gubuk nan reot, luasnya cuma sepetak pas hanya untuk tidur saja kalau dilihat dari luar. singkat cerita setelah lama menunggu hujan yang tak reda-reda munculah seorang kakek, dengan dua anak kecil,dari kejauhan sambil menggendong karung lusuh. kedua anak yang mengikuti kakek tersebut terlihat riang bersorak sorai, bercengkerama dengan hujan yang turun dengan derasnya.
(ngaub dek) kata kakek tersebut kepada saya, (mau kemana dek ) lanjut sang kakek.
lalu saya jawab, ini mau ke purbalingga mbah, tp ujan jadinyaa nunggu ujan reda , simbahe saking pundi ? tanya saya ke kakek tersbut. sang kakek menjaawab (iki dek, luru-luru rongsok biasa). saya kembali bertanya mbah niku cucune nggih ? sang kakek menjawab nggeh dek...
sambil ku memandangi kepada kedua bocah yang sudah mulai kedinginan, kalau aku memandang mungkin umur kedua bocah tersebut kisaran umur 7 dan 8 tahun.
setelah banyak mengobrol asik dengan sang kake, tiba-tiba sang kakek berucap menceritakan kisah hidupnya, bahwa kedua cucunya itu adalah anak yang telah ditinggal oleh kedua orang tuanya, anak dari kakek tersebut seorang perempuan dan seorang ibu dari dua anak tega meninggalkan anak-anaknya , hidup bersama sang kakek sedangkan kakek tersebut rumah saja bisa dikatakan tidak punya, karena hanya gubuk yang ada ditengah pesawahan dan berada tepat dipinggir jalan raya, yang lebarnya tidak lebih dari 5x5 meter persegi. ibunya sudah 3 tahun ini sama sekali tidak memberikan kabar kepada sang kakek, kakek tersebut dengan sedikit sisa tenaga dan umur kakek tersebut berjuang mencari rongsok untuk menghidupi kedua cucunya, hati ini menangis ,sungguh betapa menderitanya anak-anak ini (dalam batinku berkata demikian).
tidak dapat terbayangkan olehku, bahwa kelak pendidikan kedua anak-anak ini bagaimana ? kalau sakit bagaimana ? kalau sang kakek sudah tak mampu lagi mencari nafkah bagaimana ? inginku menolong, namun kembali lagi keadaan.

masih begitu banyak kejadian-kejadian lain yang apabila diceritakan sungguh sangat membuat hati miris, penulis meminta maaf kalau cerita ini lumayan susah untuk bisa dipahami, maklum karena penulis masih belajar dalam menyusun sebuah cerita yang baik dan memberikan inspirasi kepada para pembaca, yang ingin penulis sampaikan dalam cerita ini menurut sudut pandang penulis adalah

" bahwa hidup ini perlu disyukuri, entah nasib apa yang kita terima dan kita jalani, kita tidaklah boleh sekalipun menyalahkan takdir. melihat sang kakek yang terus berusaha untuk bisa bekerja dan sehat demi melihat tumbuh kembangnya sang cucu ? adalah modal awal bagi kita para pembaca yang khususnya pemuda untuk terus semangat dan tidak boleh bermalas-malasan. harus berjuang untuk bisa menciptakan keadaan mapan yang mampu memberikan masa depan yang baik buat anak-anak kita kelak. semoga cerita ini memberikan sedikit inspirasi "

assalamualaikum salam joess kawan-kawan

Selasa, 04 Februari 2014

CARA MEMANCING IKAN WADER DAN IKAN KLUMO/LUNJAR

memancing adalah hoby yang positif, perlu untuk digaris bawahi bahwa manusia hidup itu perlu memiliki hoby, dan tentunya  hoby yang perlu dimiliki adalah hoby yang positif. hoby positif akan menjauhkan kita dari hal-hal yang negatif. hoby memancing bisa menjadi salah satu sarana pilihan bagi para pembaca untuk mengisi waktu luang maupun untuk merefresh otak setelah berhari-hari bekerja. sebagai tambahan memancing ikan lunjar dan wader sawah memiliki sensasi yang berbeda dari memancing ikan-ikan jenis besar seperti yang ada dilaut lepas secara ikan ini sangat kecil, dan gaya tarikannya juga bisa dikatakan sama sekali tak terasa menggigit, namun kelebihan dari memancing ikan ini adalah kita bisa balapan sama rekan mancing kita, misalnya saja nanti yang kalah bisa mijitin yang menang, hehehehehe pengalaman pribadi !!!!!
dari penulis selamat membaca semoga betah ya baca-baca tulisan ane.heheheheh

j          
o         
e          
s          
s          
            
ikan wader adalah jenis ikan yang banyak kita jumpai disungai-sungai air tawar maupun disawah-sawah yang airnya melimpah, habitat ikan ini bisa dikatakan disetiap sungai di indonesia khususnya pulau jawa pasti ada ikan wadernya. jikalau ada sungai yang jarang dijumpai ikan wader, berarti didalam sungai tersebut banyak sekali terdapat ikan predatornya. karena ikan wader dalam urutan rantai makanan menjadi ikan yang dimangsa bukanlah ikan yang memangsa.
ikan wader memiliki jenis yang beragam, dari masing-masing jenis bisa dibedakan berdasarkan warna, dan ukuran. sebagai tambahan informasi biasanya ikan wader ini memilki nama yang berbeda-beda di setiap wilayah, yaa mungkin dikarenakan faktor budaya masing-masing daerah yang berbeda sehingga kadang ikan ini namanya juga berbeda.
ragam jenis ikan wader sangat banyak misalnya wader ijo, wader srepeng, wader sawah, wader bulan, dan masih banyak lagi.
berikut adalah foto wader sawah :


wader sawah biasanya memiliki ukuran yang lumayan kecil, panjang ikan ini maksimal 10 cm dan tidak bisa lebih besar lagi. kalau ada ikan wader seperti foto diatas dan memiliki panjang atau ukuran lebih besar dari yang sudah disebutkan diatas, pastilah itu adalah jenis wader lain.
perhatikan macam jenis ikan wader berikut ini agar pembaca maniak mancing wader atau yang masih pemula bisa membedakan perbedaan dari masing-masing jenis ikan wader yang ada. ini guna untuk mempersiapkan pakan pilihan yang nantinya akan kita gunakan untuk memancing ikan tersebut. karena setiap jenis ikan wader memiliki jenis makanannya sendiri-sendiri, atau tidak sama.
 

dari dua foto-foto tersebut bisa kita mengetahui bahwa ragam jenis ikan wader itu sangat banyak, maaf untuk sementara foto-foto macam jenis ikan wadernya masih 3 dulu, heheheh yang lainnya nanti nyusul
ups ane kelupaan nih, ni ane kasih foto ikan klumo atau biasa disebut juga ikan lunjar, ikan ini biasanya hidupnya berdampingan nih sama wader sawah. bisa dikatakan kalau ada klumo pasti ada wader sawah.



setelah sedikit informasi diatas, langsung aja nih masuk ke inti bab permasalahannya
untuk memancing ikan wader khususnya wader sawah sama klumo atau lunjar peralatan yang dibutuhkan adalah :

j
o
e
s
s

1. walesan/ pancingan, bisa menggunakan kail buatan sendiri dari bambu, kayu atau kail buatan pabrik

2. senar, usahakan gunakan senar dengan diameter ukuran kecil (paling kecil malah lebih baik)

3. patis, usahakan gunakan yang nomor 2 dari urutan kail yang paling kecil

4. bandul apung, gunakan yang kecil pula biar nanti kalau dimakan bisa langsung kelihatan

5. umpan atau pakan, untuk umpan ikan wader sawah dan lunjar paling ampuh adalah menggunakan         kroto atau rayap putih. kalau misal menggunakan cacing ?????? bisa juga si tapi nanti resikonya yang mancing bisa jadi cacingan hahahahahahahah
kalau misalnya mancingnya menggunakan trik mancing dasar dengan parabola (patis bercabang 4) bisa tuh menggunakan pelet buatan sendiri atau pelet yang beli dari pabrikan. kalau mau pakai pelet dari pabrikan saya kasih masukan gunakan saja merk takari karena merk tersebut sudah saya buktikan lumayan ampuh dan daya lekatnya juga baik sehingga pakan tidak mudah lepas dari parabola yang kita gunakan.
kalau mau buat pakan sendiri nih tak kasih resepnya....
pertama-tama siapkan tempe, bawang putih sama margarin, usahakan tempe yang kita gunakan adalah tempe yang sudah agak lama jangan yang masih segar atau baru, bawang putihnya jangan terlalu banyak !!!!! sedikit saja atau secukupnya saja karena nanti kurang mengena pada ikan. atau istilah kerennya kurang mantep. blender tempe tadi dengan bawang putih hingga halus, terus campurkan margarin secukupnya saja sebagai pelekat pakan buatan agar nantinya tidah mudah terlepas dari parabola.
setelah semuanya siap !!!!!!!!!!!!!! langsung deh ke lokasi.


j
o
e
s
s

dari penulis meminta maaf jika ada kesalahan informasi yang penulis berikan, masukan dan kritikan dari pembaca adalah yang penulis harapkan.
salam joess

Kamis, 19 Desember 2013

joessbalskid: pengaruh tingkat kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar

joessbalskid: pengaruh tingkat kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar

pengaruh tingkat kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Matematika masih dipandang sebagai mata pelajaran yang sangat sulit dan membosankan bagi sebagian besar peserta didik, ini dibuktikan dengan masih banyaknya peserta didik yang tidak lulus dalam ujian akhir sekolah, berdasarkan data nilai raport di kebanyakan sekolah baik SD, SMP maupun SMA mata pelajaran matematika masih menjadi mata pelajaran yang nilai rata-rata peserta didiknya masih kurang dari tujuh, bahkan masih sangat banyak juga yang hanya berada diangka rata-rata kurang dari enam. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut salah satunya adalah motivasi dan tingkat kecerdasan emosional peserta didik.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan dapat dikatakan sebagai dasarnya segala ilmu pengetahuan, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Oleh karena itu, matematika perlu diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia, mulai dari PAUD sampai dengan jenjang Perguruan Tinggi.
Suatu pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks, sangat banyak faktor yang mempengaruhi hasil dari pembelajaran di sekolah. Faktor internal terdiri dari keterbatasan fisik, penyakit, integrasi, sikap, bakat, minat, serta motivasi. Faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, guru, staf administrasi di sekolah, tetangga, teman bermain, tingkah laku masyarakat setempat, tempat belajar, penataan ruangan belajar serta keadaan lingkungan.
            Faktor pendidikan belajar yaitu cara pengaturan guru dalam pembelajaran sehingga model dan metode yang digunakan itu tepat. Contoh dari kecerdasan itu adalah kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Ketiga kecerdasan tersebut merupakan beberapa faktor yang berperan dalam proses pembelajaran manusia dalam kehidupan.
            Motivasi sangat diperlukan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar. Misalnya peserta didik yang tidak memiliki motivasi didalam dirinya akan cenderung malas untuk belajar, yang pada akhirnya tidak dapat berprestasi didalam bidang akademik, minimnya ilmu pengetahuan yang didapat karena faktor malas belajar tadi juga akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan nyata peserta didik tersebut.
            Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor lain adalah adanya penghargaan lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut  disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga peserta didik berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
            Hasil yang dicapai atau prestasi, dipahami sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan masing-masing peserta didik yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Pada umumnya prestasi salah satu mata pelajaran tertentu. Misalnya, Matematika ditunjukkan dengan nilai tes atau angka, hasil yang diberikan guru berupa nilai (angka). Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik.
            Dari aspek-aspek tersebut penulis menduga tingkat kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan motivasi belajar peserta didik masing-masing saling berhubungan dalam peningkatan prestasi belajar matematika peserta didik.
Pemaparan uraian di atas memberikan inspirasi untuk melakukan penelitian tentang tingkat kecerdasan emosional dan motivasi belajar. Dalam perihal ini yang ingin diangkat adalah “pengaruh tingkat kecerdasan emosional dan motivasi belajar peserta didik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik” ( Suatu Penelitian Pada Peserta Didik Kelas VII Semester II SMP N se-Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2012/2013 ).

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini mengidentifikasi permasalahan-permasalahan, sebagai berikut :
1.         Masih sedikitnya kesadaran akan pentingnya pembelajaran yang dimiliki oleh peserta didik, dikarenakan tidak diberitahukannya alasan kenapa dan untuk apa peserta didik mempelajari suatu materi pelajaran masih sangat sering dijumpai di sekolah.
2.         Masih banyaknya peserta didik yang belum mengerti dan memahami mengenai tujuan dari pembelajaran disekolah.
3.         Pemberian stimulus motivasi kepada peserta didik oleh guru masih sangat jarang dilakukan.
4.         Pembangunan karakter peserta didik lewat pelatihan untuk dapat menumbuhkembangkan kecerdasan emosional masih jarang diperhatikan dan dilakukan, baik oleh pihak guru maupun pihak sekolah.
5.         Masih banyaknya peserta didik yang prestasi belajarnya kurang memadai dikarenakan ketidakmampuan peserta didik dalam memotivasi diri untuk terus semangat belajar.




C.    Pembatasan Masalah
Berbagai masalah seperti diatas sangat penting untuk dikaji dan diteliti. Namun mengingat keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian maka diberikan batasan penelitian sebagai berikut:
1.         Untuk tingkat kecerdasan emosional dibatasi pada angket kecerdasan emosional peserta didik terhadap mata pelajaran matematika kelas VII semester II, adapun tingkat kecerdasan emosional yang dimaksud adalah mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan.
2.         Untuk motivasi belajar dibatasi pada angket motivasi belajar peserta didik terhadap mata pelajaran matematika kelas VII semester II, adapun motivasi peserta didik yang dimaksud adalah hasrat dan keinginan untuk berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita yang berasal dari dalam diri sendiri.
3.         Prestasi belajar matematika diambil dari nilai ujian tengah semester mata pelajaran matematika.
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini
hanya dibatasi oleh tiga faktor yaitu tingkat kecerdasan emosional, motivasi belajar dan prestasi belajar. Penelitian pada peserta didik kelas VII semester genap SMP N se-Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2013.

D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Adakah pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika peserta didik ?
2.      Adakah pengaruh motivasi terhadap hasil belajar matematika peserta didik ?
3.      Adakah pengaruh antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik ?

E.     Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui arah penelitian ini perlu dirumuskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.      Mengetahui apakah kecerdasan emosional memiliki pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
2.      Mengetahui apakah motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
3.      Mengetahui pengaruh antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa.



F.     Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian diharapkan mempunyai manfaat dan kegunaan dalam pendidikan matematika baik secara teoritis maupun secara praktis sehingga dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1.    Manfaat Teoretis
Secara  teoritis  manfaat   dari  penelitian ini yaitu  menambah wawasan  dan  pengetahuan  bagi  penulis  betapa  pentingnya  seorang pembelajar  harus  lebih  aktif, kreatif  dan inovatif dalam  melakukan tela’ah terhadap  setiap pembelajaran yang sedang dilaksanakan, dimana perlu adanya ketelitian mengenai berbagai faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap hasil pembelajaran serta mampu mengoptimalkan faktor-faktor tersebut, agar peserta didik tidak  lagi  merasa bosan dan senantiasa termotivasi untuk melakukan pembelajaran sehingga tidak mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran matematika.
2.    Manfaat praktis
Manfaat  yang  diharapkan  dari  penelitian  ini  adalah  sebagai  berikut :
a.    Dapat dijadikan salah satu referensi bidang pendidikan keguruan khususnya mengenai tingkat kecerdasan emosional, motivasi belajar, dan prestasi belajar peserta didik.
b.    Dapat bermanfaat sebagai pedoman para guru, khususnya dilingkungan SMP N se-Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan mengenai pentingnya motivasi dan prestasi belajar peserta didik.
c.    Sebagai bahan wawasan bagi penulis sebagai calon guru, tentang hubungan antara tingkat kecerdasan emosional dan motivasi belajar peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik.
Dapat dijadikan sebagai pertimbangan ataupun acuan bagi penelitian sejenis.







BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A.    Kajian Teori
1.      Pengertian Emosi
Menurut L. Crow dan A. Crow dalam Prof. Dr. H. Djaali (2007, 37) emosi adalah
Pengalaman yang afektif yang disertai oleh penyesuaian batin secara menyeluruh, dimana keadaan mental dan fisiologi sedang dalam kondisi yang meluap-luap, juga dapat diperlihatkan dengan tingkah laku yang jelas dan nyata.

Menurut Daniel Goleman (dalam Djaali, 2007, 38) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Menurut kamus The American College Dictionary, emosi adalah suatu keadaan afektif yang disadari dimana dialami perasaan seperti kegembiraan, kesedihan, takut, benci, dan cinta (dibedakan dari keadaan kognitif dan keinginan yang disadari).
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia (Prawitasari,1995).
Dari beberapa uraian di atas Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.

2.      Pengertian Kecerdasan Emosional
Daniel Goleman dalam muhammad muhyidin (2007, 83) menurutnya kecerdasan emosi atau emotional intelligence merujuk pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.
Sebuah teori yang komprehensif tentang kecerdasan emosi diajukan dalam tahun 1990 oleh dua orang psikolog. Peter Salovey, di Yale, dan Jhon Mayer (dalam muhammad muhyidin, 2007). Emosi yang lepas kendali dapat membuat orang pandai menjadi bodoh. Tanpa kecerdasan emosi, orang tidak akan bisa menggunakan kemampuan-kemampuan kognitif mereka sesuai dengan potensi yang maksimum.
Dari beberapa uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kecerdasan emosional adalah kecerdasan yang berhubungan dengan pengelolaan emosi seseorang, yang biasanya berpengaruh terhadap keadaan psikologi seseorang. Kemampuan seseorang untuk dapat mengelola emosi adalah kemampuan yang dapat dilatih dengan menggunakan latihan-latihan yang berdasar pada pengalaman dan apresiasi terhadap orang lain. Kecerdasan emosi memiliki pengaruh yang sangat tinggi terhadap hasil belajar seseorang, karena menyangkut emosi seseorang tersebut. Saat seseorang mampu untuk mengelola emosinya dan menyukai terhadap sesuatu yang sedang ia kerjakan, bisa diambil kesimpulan orang tersebut akan mengerjakan pekerjaannya dengan sungguh sehingga hasil pekerjaan tersebut akan lebih maksimal.
Inti kemampuan pribadi dan sosial yang merupakan kunci utama keberhasilan seseorang sesungguhnya adalah kecerdasan emosi. (A G Agustian, 2008).
            Kecerdasan emosi menentukan potensi kita untuk mempelajari ketrampilan-ketrampilan praktis yang didasarkan pada lima unsurnya :
a)      Kesadaran diri (mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumber daya, dan intuisi).
b)      Motivasi (mengelola kondisi, impuls, dan sumber daya diri sendiri).
c)      Pengaturan diri (kecenderungan emosi yang mengantarkan atau memudahkan peraihan sasaran).
d)     Empati (kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain).
e)      Ketrampilan sosial (ketrampilan dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki orang lain).
            Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu perana lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan emosional.

3.      Pengertian Motivasi
Menurut Sumardi Suryabrata dalam Prof. Dr. H. Djaali (2007, 101) Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan (kebutuhan). Sementara itu Gates dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.
            Eysenck dan kawan-kawan dalam Encyclopedia of Psychology menjelaskan bahwa fungsi motivasi antara lain adalah menjelaskan dan mengontrol tingkah laku. Menjelaskan tingkah laku berarti dengan mempelajari motivasi, dapat diketahui mengapa siswa melakukan suatu pekerjaan dengan tekun dan rajin, sementara siswa lain acuh terhadap pekerjaan itu. Mengontrol tingkah laku maksudnya, dengan mempelajari motivasi dapat diketahui mengapa seseorang sangat menyenangi suatu objek dan kurang menyenangi objek yang lain.
            Berkaitan dengan hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar siswa, Bruner mengemukakan  bahwa siswa dengan tingkat motivasi berprestasi tinggi, cenderung untuk menjadi lebih pintar sewaktu mereka menjadi dewasa.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif, permanen, dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau penguatan (Reinforced Practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
            Motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrinsik. Berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
            Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator, atau unsur yang mendukung. Hal ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a)        Adanya hasrat dan keinginan berhasil adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (1) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (2) adanya penghargaan dalam belajar; (3) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang peserta didik dapat belajar dengan baik.
b)        Stategi yang biasa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik sebagai berikut:
(1)   Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik
          Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai tujuan instruksional khusus yang akan dicapainya kepada peserta didik. Semakin jelas tujuan, maka semakin besar pula motivasi dalam belajar.
(2)   Hadiah
          Memberikan hadiah untuk peserta didik yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk biasa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar peserta didik yang berprestasi.
(3)   Saingan atau kompetensi
          Guru berusaha mengadakan persaingan diantara peserta didiknya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
(4)   Pujian
Sudah sepantasnya peserta didik yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian tentunya pujian yang bersifat membangun.
(5)   Hukuman
          Hukuman diberikan kepada peserta didik yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar peserta didik tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
(6)   Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.
          Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
(7)   Membentuk kebiasaan belajar yang baik
Belajar adalah mensinergikan kelima panca indera dalam mengolah suatu data untuk mendapatkan pengetahuan. Kebiasaan belajar yang baik jika dilihat dari pengertian tersebut adalah selalu mendayagunakan kelima panca indera dalam proses belajar.
(8)   Menggunakan metode yang bervariasi
Metode belajar yang monoton akan menyebabkan tumbuhnya rasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran, dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi diharapkan akan menghilangkan rasa jenuh  tersebut.
(9)    Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Untuk mempermudah pemahaman peserta didik alangkah baiknya dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan media belajar yang memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.
Motivasi adalah hal yang sangat penting, dalam proses pembelajaran motivasi sangat diperlukan untuk dapat mensukseskan pembelajaran tersebut. Menurut saya pada konteks ini motivasi terbagi dalam dua kategori, dimotivasi dan memotivasi diri sendiri. Peserta didik perlu mendapatkan motivasi dari guru secara kontinue selama proses pembelajaran guna membentuk karakter pada diri peserta didik tersebut. Karakter yang dimaksud adalah bahwa nantinya peserta didik diharapkan untuk mampu selalu memotivasi dirinya sendiri, Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya motivasi dapat menstimulus peserta didik untuk dapat menyukai hal-hal tertentu, saat peserta didik termotivasi pada mata pelajaran yang sedang dipelajari harapannya adalah peserta didik bisa berprestasi.

4.      Pengertian Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2).

Menurut Hamalik (2008: 154), belajar adalah
Perubahan tingkah laku yang relatif mantap karena latihan dan pengalaman. Belajar yang dilakukan manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja dan dimana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalan, dalam waktu yang tidak sama.
            Gagne (dalam Nasution, 2010:131), menyatakan bahwa : “Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”.
            Berdasarkan kutipan di atas dapat dikatakan belajar adalah mensinergikan kelima panca indera dalam mengolah suatu data untuk mendapatkan pengetahuan dan akhirnya membentuk perilaku baru yang berbeda dari perilaku sebelumnya.

5.      Pengertian Prestasi Belajar
            Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran disekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka lain yang diberikan oleh guru (Tulus, 2004: 75).
Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antar berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor ekesternal) individu. Prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil baik yang dicapai.
            Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa belajar adalah berusaha supaya mendapatkan sesuatu kepandaian. Kepandaian disini merupakan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi manusia. Prestasi belajar adalah  hasil yang dicapai seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
            Prestasi belajar matematika merupakan hasil sejauh mana peserta didik menguasai materi dari proses pembelajaran mengenai konsep-konsep  berpikir mengenai logika, susunan, dan besaran. Prestasi belajar matematika adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik sebagai gambaran penguasaan pengetahuan atau ketrampilan peserta didik dalam belajar matematika yang dinyatakan dalam bentuk nilai-nilai setelah dilakukan tes oleh guru pada peserta didik.
            Jadi, prestasi belajar peserta didik terfokus pada nilai atau angka yang dicapai peserta didik dalam proses pembelajaran disekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar peserta didik.

B.     Kerangka Berpikir
1)      Pengaruh tingkat kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar matematika

Proses pembelajaran matematika yang dilakukan guru sekarang ini kebanyakan hanya mengacu pada acuan kecerdasan intelektual saja, dimana guru hanya mementingkan prestasi akademik peserta didik. Kebanyakan guru hanya mengedepankan bagaimana caranya agar pembelajaran dapat selesai sesuai target kurikulum tanpa mengedepankan proses pembelajarannya. Kita tahu bahwa kecerdasan dibagi menjadi tiga (intelektual, emosional, dan spiritual), yang harusnya dari masing-masing kecerdasan tersebut perlu untuk mendapatkan sentuhan-sentuhan guru dalam setiap proses pembelajarannya. Dari ketiga kecerdasan diatas, kecerdasan emosional adalah yang paling sering tidak diperhatikan. kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. Peranannya seringkali diabaikan, sehingga bisa kita tahu sekarang ini banyak sekolah yang mampu meluluskan peserta didiknya dengan nilai prestasi matematika yang sangat tinggi namun disaat yang sama meningkat pula jumlah pengangguran dan semakin sempitnya lapangan pekerjaan. Ini membuktikan bahwa SDM tidak mengalami perubahan, meskipun standar nilai kelulusan telah banyak mengalami kenaikan. Kesuksesan karena dapat dicapainya nilai prestasi yang memuaskan masih sering diprioritaskan oleh kebanyakan guru-guru, sedangkan bentuk aplikasi dari hasil pembelajaran yang dilakukan masih sangat jarang diperhatikan.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi adalah tidak lain karena kurang diperhatikannya peran kecerdasan emosional dalam setiap proses pembelajaran yang dilakukan.
2)      Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika
`Motivasi peserta didik yang rendah, karena ketidakmampuan untuk dapat memotivasi diri sendiri dan kurangnya motivasi dari pihak eksternal adalah merupakan modal awal peserta didik tersebut mengalami kegagalan dalam proses pembelajaran. Dalam setiap pembelajaran yang dilakukan disekolah-sekolah, kebanyakan guru masih jarang yang mengerti dan memahami tentang bagaimana untuk dapat memotivasi peserta didiknya, banyak peserta didik yang mengalami kegagalan dibidang akademik dikarenakan hal tersebut. Peranan motivasi tidak kalah penting dengan peran kecerdasan emosional dalam mensukseskan tujuan dari pembelajaran yang dilakukan. Motivasi juga mempengaruhi dalam proses pembelajaran peserta didik, peserta didik yang termotivasi untuk mempelajari matematika akan semangat dalam melakukan pembelajaran sehingga dapat didapatkan hasil yang memuaskan, dan tentunya hasil tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
3)      Pengaruh tingkat kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika

Tingkat kecerdasan emosional memiliki hubungan terhadap prestasi belajar terutama dalam diri peserta didik. Peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi akan lebih berhasil daripada peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah. Peserta didik yang mampu mengontrol emosinya akan sangat membantu dalam proses pembelajaran yang sedang dilakukan. Dalam hal ini makin meningkat kecerdasannya, makin meningkat pula prestasi belajarnya.
Selain tingkat kecerdasan emosional, seorang peserta didik juga harus memiliki semangat motivasi belajar. Motivasi belajar memiliki hubungan dengan prestasi belajar. Peserta didik yang selalu termotivasi akan senantiasa melakukan pembelajaran dengan penuh semangat dan keikhlasan serta memiliki kesadaran akan pentingnya pembelajaran, sehingga akan memiliki dampak yang baik dalam prestasi belajarnya. Semakin besar motivasi yang dimiliki peserta didik dalam pembelajaran yang sedang dilakukan, akan semakin besar pula harapan peserta didik tersebut untuk mendapatkan prestasi yang baik.
 Kecerdasan emosional dan motivasi, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan hasil dari pembelajaran yang dilakukan. Karena motivasi mempengaruhi peserta didik untuk senantiasa semangat dalam melakukan pembelajaran dibarengi pengelolaan emosi tentunya akan mampu untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik tersebut.

C.    Hipotesis
           Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis dapat diajukan sebagai berikut :
1)      Hipotesis 1
Ha     : Terdapat pengaruh antara tingkat kecerdasan emosional peserta didik terhadap  prestasi  belajar matematika peserta didik.


2)      Hipotesis 2
Ha  : Terdapat pengaruh antara motivasi belajar peserta didik dengan prestasi  belajar matematika peserta didik.
3)   Hipotesis 3
Ha   :   Terdapat pengaruh antara tingkat kecerdasan emosional dan motivasi belajar peserta didik dengan prestasi  belajar matematika peserta didik.